MAKALAH
PREFIKSASI DALAM BAHASA MADURA
Oleh:
SUMITRO
STKIP PGRI SUMENEP
2008-2009
Prefiksasi Dalam Bahasa Madura
Definisi
Awalan (prefiks / prefix) adalah imbuhan yang terletak diawal kata. Proses awalan (prefiks) ini di sebut prefiksasi (prefixation). Berdasarkan dan pertumbuhan bahasa yang terjadi, maka awalan dalam bahasa indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing.
Macam-Macam Prefiksasi Dalam Bahasa Indonesia
Contoh awalan (prefix) yang berasal dari bahasa Indonesia . Kata ke-+ tua→ketua, artinya imbuhan ke- ditambah dengan kata tua, maka menjadi ketua. pe-+ tinju→petinju, ter- + dakwa→terdakwa, ber- + main→bermain, pra- + sejarah→prasejarah. Contoh awalan (prefix) yang berasal dari bahasa asing, yaitu bahasa inggris. Kata im-→improduktif, pre-→prehistori, ex-→ekspor, is→ isolasi.
Macam-Macam Prefiks Dalam Bahasa Madura
Bentuk Awalan ta- Setelah Melekat Pada Kata Dasarnya
Awalan (prefiks) ta- apabila melekat pada kata dasarnya tidak mengalami perubahan bentuk ataupun tambahan maupun pengurangan fonem, jadi langsung ditambahkan ta- pada bentuk dasarnya. Jadi dapat dikatakan bahwa awalan ta- merupakan salah satu afiksasi yang tidak mengalami perubahan fonem sama sekali.
ta- + keba = takeba
ta- + korab = takorab
ta- + tedhung = tatedhung
ta- + kerra’ = takerra’
ta- + enga’ = taenga’
ta + enom = taenom
ta + tandhung = tatandhung
ta + tambi” = tatambi’
ta + tandung = tatandung
ta + noro’ = tanoro’
ta + kalodhu’ = takalodhu’
ta + labu = talabu
ta + sergu’ = tasergu’
ta + angguy = taangguy
ta + teggu= tatenggu
ta + mera = tamera
ta + lanjang = talanjang
ta + bannya’ = tabannya”
ta + lebur = talebur
Awalan pa- setelah melekat pada kata dasarnya:
Awalan pa- setelah melekat pada kata dasarnya mengalami perubahan pada bentuknya baik fungsi gramatikal secara inflektif ataupun secara derivative:
Pa + lebhar = palebar
Pa + pote = papote
Pa + koneng = pakoneng
Pa + tedung = patedung
Pa + jhagha = pajhagha
Pa + tako’ = pa tako’
Pa + raje = paraje
Pa + tera’ = patera’
Awalan ma- setelah melekat pada kata dasarnya
Awalan ma- setelah melekat pada kata dasarnya mengalami perubahan pada penambahan fonem dan fungsi gramatikalnya:
Jika awalan ma- melekat pada kata yang berawalan huruf e maka
Ma + enjham = mangenjham
Ma + enom = mangenom
Jika awalan ma- melekat pda kata dasarnya:
Ma + loka = maloka
Ma + cellep = macellep
Ma + lorgha = malorgha
Awalan a- setelah melekat pada katra dasarnya
Awalan a-setelah melekat pada kata dasarnya tidak mengalami perubahan bentuk ataupun tambahan maupun pengurangan fonem, jadi langsung ditambahkan a- pada bentuk dasarnya. Jadi dapat dikatakan bahwa awalan a- merupakan salah satu afiksasi yang tidak mengalami perubahan fonem sama sekali tetapi mengalami proses morfologi maka fungsi gramatikalnya bersifat derivative yaitu mengubah kategori kata
Contoh:
A + kompol = akompol
A + pesa = apesa
A + jhelen = ajelhen
A + maen = amaen
A + sakola = asakola
Awalan e- setelah melekat pada kata dasarnya
Awalan e- setelah melekat pada kata dasarnya mengalami proses morfologi maka fungsi gramatikalnya bersifat derivative yaitu mengubah kategori kata
Awalan e- yang dipisah
Contoh :
E + mejha = e mejha
E + lapangan = e lapangan
E + bengko = e bengko
E + labheng = e labheng
E + taneyan = e taneyan
Awalan e- yang disambung
Contoh :
E + pokol = epokol
E + toles = etoles
E + taghi = etaghi
E + juwal = ejuwal
E + kala’ = ekala’
Awalan ka- setelah melekat pada kata dasarnya
Awalan ka- setelah melekat pada kata dasarnya mengalami proses morfologi maka fungsi gramatikalnya bersifat derivative yaitu mengubah kategori kata
Awalan ka- yang dipisah
Contoh :
Ka + sorbajhe = ka sorbajhe
Ka + lapangan = ka lapangan
Ka + bengko = ka bengko
Ka + labheng = ka labheng
Ka + taneyan = ka taneyan
Awalan ka- yang disambung
Contoh :
Ka + lema = kalema
Ka + thoju’i = katojhu’i
Ka + toles = katoles
Ka + belli = kabelli
Ka + sango = kasango
Distribusi Prefiks Dalam Bahasa Madura
makna Awalan ta- Setelah Melekat Pada Kata Dasarnya :
Makna (gramatikal) awalan ta- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah :
1. Awalan ta- tidak ubahnya atau hampir sama dengan awalan ter- dalam bahasa Indonesia yaitu mempunyai makna melakukan sesuatu seperti dalam bentuk / kata dasarnya dengan tidak disengaja contoh :
ta- + keba = takeba (membawa dengan tidak sengaja)
ta- + tedhung = tatedhung (tertidur / tidur dengan tidak sengaja)
ta- + kerra’ = takerra’ (teriris dengan tidak disengaja)
ta- + enga’ = taenga’ (teringat /ingat dengan tiba-tiba dengan tidak disengaja)
ta + enom = taenom (terminum dengan tidak disengaja)
2. awalan ta- juga mempunyai arti keterlaluan (talebat). Biasanya kalau menghadapi kata sifat , ditambah lagi dengan kata “gallu” atau “onggu” Contoh :
a. barnana tamera gallu ! = warnanya terlalu merah
b. talena lajenganna ba’na talanjang gallu.
= tali layang-layang kamu terlalu panjang.
c. juko’na tabannya’ onggu
Makna (gramatikal) awalan pa- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah menjadikan seperti.
Contoh:
Pa + lanjang = palanjhang (jadikan seperti panjang)
Pa + kalambhi = pakalambhi (jadikan seperti memakai baju)
Pa + raddhin = paraddhin (jadikan seperti cantik)
Makna (gramatikal) awalan ma- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah membuat seperti
Contoh :
Ma + mera = mamera (membuat seperti merah)
Ma + pendek = mapendhek (membuat seperti pendek)
Ma + kero’ = makero’ (mebuat seperti kero’)
Makna (gramatikal) awalan a- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah menjadikan seperti atau menggunakan. Jika di bahasa indonesia seperti awalan ber-
Contoh :
A + kompol = akompol (menjadikan seperti berkumpul)
A + polong = apolong ( menjadikan seperti berkumpul)
A + kalambhi = akalambhi ( menggunakan baju)
Makna (gramatikal) awalan e- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah menunjukkan kata tempat di- jika awalan e- yang dipisah dan menyatakan perbuatan jika
Awalan e- yang disambung
Contoh jika awalan e-yang dipisah
E + mejha = e mejha (menunjukkan kata tempat di meja)
E + lapangan = e lapangan (menunjukkan kata tempat di lapangan
E + bengko = e bengko (menunjukkan kata tempat di rumah)
Awalan e- yang disambung
Contoh :
E + pokol = epokol (menunjukkan perbuatan memukul)
E + toles = etoles (menunjukkan perbuatan menulis)
E + taghi = etaghi (menunjukkan perbuatan menagih)
Makna (gramatikal) awalan ka- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah menunjukkan kata tempat di- jika awalan ka- yang dipisah dan menyatakan perbuatan tau jumlah jika awalan ka- yang disambung
Awalan ka- yang dipisah
Contoh :
Ka + lapangan = ka lapangan (menyatakan tempat)
Ka + sabhe = ka sabhe (menyatakan tempat)
Ka + dhepor = ka dhepor (menyatakan tempat)
Awalan ka- yang disambung
Contoh :
Ka + belli = kabelli (menyatakan perbuatan)
Ka + maen = kamaen (menyatakan perbuatan)
Ka + lema = ka lema (menyatakan jumlah)
C. fungsi prefiks dalam bahasa madura
fungsi awalan ta-
1. membentuk kata perintah menjadi kata kerja
contoh :
ta- + kerra’ = takerra’
ta- + enga’ = taenga’
ta + enom = taenom
2. kata sifat tetap menjadi kata sifat. Jadi awalan ter- mempunyai fungsi inflektif yaitu tidak merubah kategori kata. Contoh
ta- + mera = tamera
ta + keni’ = takeni’
ta + bannya’ = tabannya’
fungsi awalan pa-
1. membentuk kata sifat menjadi kata perintah
contoh :
pa + lanjheng = palanjheng
pa + lebur = palebur
pa + laten = palaten
2. kata kerja tetap menjadi kata kerja. Jadi awalan pa- dalam bahasa madura mempunyai fungsi inflektif yaitu tidak merubah kategori kata
contoh:
pa + jheghe = pajheghe
pa + tedung = patedung
pa + robbu = parobbu
fungsi awalan ma-
1. membentuk kata sifat menjadi kata kerja:
contoh :
ma + mera = mamera
ma + tako’ = matako’
ma + beres = maberes
2. kata kerja tetap menjadi kata kerja. Jadi awalan ma- dalam bahasa madura mempunyai fungsi inflektif yaitu tidak merubah kategori kata
contoh :
ma + nyorot = manyorot
ma + manjheng = mamanjheng
ma + jhelen = majhelen
fungsi awalan a-
1. membentuk kata benda menjadi kata kerja
contoh :
a + sapedha = asapedha
a + kalambhi = akalambhi
a + songko’ = asongko’
2. kata kerja tetap menjadi kata kerja. Jadi awalan ma- dalam bahasa madura mempunyai fungsi inflektif yaitu tidak merubah kategori kata
contoh :
A + jhelen = ajelhen
A + maen = amaen
A + poasa = apoasa
fungsi awalan e-
1. kata benda menjadi kata benda, ataupun kata kerja tetap menjadi kata kerja, jadi awalan e-yang disambung ataupun awalan e- yang dipisah mempunyai sifat inflektif yaitu tidak merubah kategori kata
contoh:
e + mejhe = e mejhe
e + labheng = e labheng
e + pokol = epokol
fungsi awalan ka-
1. kata benda menjadi kata kerja pada
contoh :
ka + kantor = ka kantor
ka + pasar = ka pasar
ka + somor = ka somor
2. kata kerja menjadi kata kerja atau bersifat inflektif tidak merubah kategori kata
contoh :
ka + tamen = katamen
ka + belli = kabelli
ka + juwal = kajuwal
DAFTAR PUSTAKA
Sukur Notoasmoro, Sukur, RP.2008.Paramasatra Madura.Sumenep: Pelopor Pendidikan Pers STKIP PGRI SUMENEP
Tim Nabara
Minggu, 24 Mei 2009
prefiks (awalan) dalam bahasa madura
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar