Minggu, 24 Mei 2009

prefiks (awalan) dalam bahasa madura

MAKALAH
PREFIKSASI DALAM BAHASA MADURA









Oleh:

SUMITRO
STKIP PGRI SUMENEP
2008-2009



Prefiksasi Dalam Bahasa Madura


Definisi

Awalan (prefiks / prefix) adalah imbuhan yang terletak diawal kata. Proses awalan (prefiks) ini di sebut prefiksasi (prefixation). Berdasarkan dan pertumbuhan bahasa yang terjadi, maka awalan dalam bahasa indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing.
Macam-Macam Prefiksasi Dalam Bahasa Indonesia

Contoh awalan (prefix) yang berasal dari bahasa Indonesia . Kata ke-+ tua→ketua, artinya imbuhan ke- ditambah dengan kata tua, maka menjadi ketua. pe-+ tinju→petinju, ter- + dakwa→terdakwa, ber- + main→bermain, pra- + sejarah→prasejarah. Contoh awalan (prefix) yang berasal dari bahasa asing, yaitu bahasa inggris. Kata im-→improduktif, pre-→prehistori, ex-→ekspor, is→ isolasi.

Macam-Macam Prefiks Dalam Bahasa Madura
 Bentuk Awalan ta- Setelah Melekat Pada Kata Dasarnya
Awalan (prefiks) ta- apabila melekat pada kata dasarnya tidak mengalami perubahan bentuk ataupun tambahan maupun pengurangan fonem, jadi langsung ditambahkan ta- pada bentuk dasarnya. Jadi dapat dikatakan bahwa awalan ta- merupakan salah satu afiksasi yang tidak mengalami perubahan fonem sama sekali.
ta- + keba = takeba
ta- + korab = takorab
ta- + tedhung = tatedhung
ta- + kerra’ = takerra’
ta- + enga’ = taenga’
ta + enom = taenom
ta + tandhung = tatandhung
ta + tambi” = tatambi’
ta + tandung = tatandung
ta + noro’ = tanoro’
ta + kalodhu’ = takalodhu’
ta + labu = talabu
ta + sergu’ = tasergu’
ta + angguy = taangguy
ta + teggu= tatenggu
ta + mera = tamera
ta + lanjang = talanjang
ta + bannya’ = tabannya”
ta + lebur = talebur
 Awalan pa- setelah melekat pada kata dasarnya:
Awalan pa- setelah melekat pada kata dasarnya mengalami perubahan pada bentuknya baik fungsi gramatikal secara inflektif ataupun secara derivative:
Pa + lebhar = palebar
Pa + pote = papote
Pa + koneng = pakoneng
Pa + tedung = patedung
Pa + jhagha = pajhagha
Pa + tako’ = pa tako’
Pa + raje = paraje
Pa + tera’ = patera’
 Awalan ma- setelah melekat pada kata dasarnya
Awalan ma- setelah melekat pada kata dasarnya mengalami perubahan pada penambahan fonem dan fungsi gramatikalnya:
Jika awalan ma- melekat pada kata yang berawalan huruf e maka
Ma + enjham = mangenjham
Ma + enom = mangenom
Jika awalan ma- melekat pda kata dasarnya:
Ma + loka = maloka
Ma + cellep = macellep
Ma + lorgha = malorgha
 Awalan a- setelah melekat pada katra dasarnya
Awalan a-setelah melekat pada kata dasarnya tidak mengalami perubahan bentuk ataupun tambahan maupun pengurangan fonem, jadi langsung ditambahkan a- pada bentuk dasarnya. Jadi dapat dikatakan bahwa awalan a- merupakan salah satu afiksasi yang tidak mengalami perubahan fonem sama sekali tetapi mengalami proses morfologi maka fungsi gramatikalnya bersifat derivative yaitu mengubah kategori kata
Contoh:
A + kompol = akompol
A + pesa = apesa
A + jhelen = ajelhen
A + maen = amaen
A + sakola = asakola
 Awalan e- setelah melekat pada kata dasarnya
Awalan e- setelah melekat pada kata dasarnya mengalami proses morfologi maka fungsi gramatikalnya bersifat derivative yaitu mengubah kategori kata
Awalan e- yang dipisah
Contoh :
E + mejha = e mejha
E + lapangan = e lapangan
E + bengko = e bengko
E + labheng = e labheng
E + taneyan = e taneyan



Awalan e- yang disambung
Contoh :
E + pokol = epokol
E + toles = etoles
E + taghi = etaghi
E + juwal = ejuwal
E + kala’ = ekala’

 Awalan ka- setelah melekat pada kata dasarnya
Awalan ka- setelah melekat pada kata dasarnya mengalami proses morfologi maka fungsi gramatikalnya bersifat derivative yaitu mengubah kategori kata
Awalan ka- yang dipisah
Contoh :
Ka + sorbajhe = ka sorbajhe
Ka + lapangan = ka lapangan
Ka + bengko = ka bengko
Ka + labheng = ka labheng
Ka + taneyan = ka taneyan
Awalan ka- yang disambung
Contoh :
Ka + lema = kalema
Ka + thoju’i = katojhu’i
Ka + toles = katoles
Ka + belli = kabelli
Ka + sango = kasango

Distribusi Prefiks Dalam Bahasa Madura
makna Awalan ta- Setelah Melekat Pada Kata Dasarnya :
 Makna (gramatikal) awalan ta- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah :
1. Awalan ta- tidak ubahnya atau hampir sama dengan awalan ter- dalam bahasa Indonesia yaitu mempunyai makna melakukan sesuatu seperti dalam bentuk / kata dasarnya dengan tidak disengaja contoh :
ta- + keba = takeba (membawa dengan tidak sengaja)
ta- + tedhung = tatedhung (tertidur / tidur dengan tidak sengaja)
ta- + kerra’ = takerra’ (teriris dengan tidak disengaja)
ta- + enga’ = taenga’ (teringat /ingat dengan tiba-tiba dengan tidak disengaja)
ta + enom = taenom (terminum dengan tidak disengaja)
2. awalan ta- juga mempunyai arti keterlaluan (talebat). Biasanya kalau menghadapi kata sifat , ditambah lagi dengan kata “gallu” atau “onggu” Contoh :
a. barnana tamera gallu ! = warnanya terlalu merah
b. talena lajenganna ba’na talanjang gallu.
= tali layang-layang kamu terlalu panjang.
c. juko’na tabannya’ onggu
 Makna (gramatikal) awalan pa- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah menjadikan seperti.
Contoh:
Pa + lanjang = palanjhang (jadikan seperti panjang)
Pa + kalambhi = pakalambhi (jadikan seperti memakai baju)
Pa + raddhin = paraddhin (jadikan seperti cantik)
 Makna (gramatikal) awalan ma- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah membuat seperti
Contoh :
Ma + mera = mamera (membuat seperti merah)
Ma + pendek = mapendhek (membuat seperti pendek)
Ma + kero’ = makero’ (mebuat seperti kero’)
 Makna (gramatikal) awalan a- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah menjadikan seperti atau menggunakan. Jika di bahasa indonesia seperti awalan ber-
Contoh :
A + kompol = akompol (menjadikan seperti berkumpul)
A + polong = apolong ( menjadikan seperti berkumpul)
A + kalambhi = akalambhi ( menggunakan baju)
 Makna (gramatikal) awalan e- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah menunjukkan kata tempat di- jika awalan e- yang dipisah dan menyatakan perbuatan jika
Awalan e- yang disambung
Contoh jika awalan e-yang dipisah
E + mejha = e mejha (menunjukkan kata tempat di meja)
E + lapangan = e lapangan (menunjukkan kata tempat di lapangan
E + bengko = e bengko (menunjukkan kata tempat di rumah)
Awalan e- yang disambung
Contoh :
E + pokol = epokol (menunjukkan perbuatan memukul)
E + toles = etoles (menunjukkan perbuatan menulis)
E + taghi = etaghi (menunjukkan perbuatan menagih)
 Makna (gramatikal) awalan ka- setelah melekat pada kata dasarnya berdasarkan contoh-contoh adalah menunjukkan kata tempat di- jika awalan ka- yang dipisah dan menyatakan perbuatan tau jumlah jika awalan ka- yang disambung
Awalan ka- yang dipisah
Contoh :
Ka + lapangan = ka lapangan (menyatakan tempat)
Ka + sabhe = ka sabhe (menyatakan tempat)
Ka + dhepor = ka dhepor (menyatakan tempat)
Awalan ka- yang disambung
Contoh :
Ka + belli = kabelli (menyatakan perbuatan)
Ka + maen = kamaen (menyatakan perbuatan)
Ka + lema = ka lema (menyatakan jumlah)
C. fungsi prefiks dalam bahasa madura
 fungsi awalan ta-
1. membentuk kata perintah menjadi kata kerja
contoh :
ta- + kerra’ = takerra’
ta- + enga’ = taenga’
ta + enom = taenom
2. kata sifat tetap menjadi kata sifat. Jadi awalan ter- mempunyai fungsi inflektif yaitu tidak merubah kategori kata. Contoh
ta- + mera = tamera
ta + keni’ = takeni’
ta + bannya’ = tabannya’
 fungsi awalan pa-
1. membentuk kata sifat menjadi kata perintah
contoh :
pa + lanjheng = palanjheng
pa + lebur = palebur
pa + laten = palaten
2. kata kerja tetap menjadi kata kerja. Jadi awalan pa- dalam bahasa madura mempunyai fungsi inflektif yaitu tidak merubah kategori kata
contoh:
pa + jheghe = pajheghe
pa + tedung = patedung
pa + robbu = parobbu
 fungsi awalan ma-
1. membentuk kata sifat menjadi kata kerja:
contoh :
ma + mera = mamera
ma + tako’ = matako’
ma + beres = maberes
2. kata kerja tetap menjadi kata kerja. Jadi awalan ma- dalam bahasa madura mempunyai fungsi inflektif yaitu tidak merubah kategori kata
contoh :
ma + nyorot = manyorot
ma + manjheng = mamanjheng
ma + jhelen = majhelen
 fungsi awalan a-
1. membentuk kata benda menjadi kata kerja
contoh :
a + sapedha = asapedha
a + kalambhi = akalambhi
a + songko’ = asongko’
2. kata kerja tetap menjadi kata kerja. Jadi awalan ma- dalam bahasa madura mempunyai fungsi inflektif yaitu tidak merubah kategori kata
contoh :
A + jhelen = ajelhen
A + maen = amaen
A + poasa = apoasa
 fungsi awalan e-
1. kata benda menjadi kata benda, ataupun kata kerja tetap menjadi kata kerja, jadi awalan e-yang disambung ataupun awalan e- yang dipisah mempunyai sifat inflektif yaitu tidak merubah kategori kata
contoh:
e + mejhe = e mejhe
e + labheng = e labheng
e + pokol = epokol
 fungsi awalan ka-
1. kata benda menjadi kata kerja pada
contoh :
ka + kantor = ka kantor
ka + pasar = ka pasar
ka + somor = ka somor
2. kata kerja menjadi kata kerja atau bersifat inflektif tidak merubah kategori kata
contoh :
ka + tamen = katamen
ka + belli = kabelli
ka + juwal = kajuwal
























DAFTAR PUSTAKA
Sukur Notoasmoro, Sukur, RP.2008.Paramasatra Madura.Sumenep: Pelopor Pendidikan Pers STKIP PGRI SUMENEP
Tim Nabara




perkembangan bahasa indonesia


MAKALAH
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA









Oleh:


Sumitro

STKIP PGRI SUMENEP
2008-2009


Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia


Penelusuran tentang perkembangan bahasa Indonesia dapat dilihat dari bukti peninggalan sejarah berupa prasasti dan catatan sejarah tentang informasi bahasa melayu
A. Prasasti
Prasasti adalah batu tertulis yang bertuliskan bahasa melayu kuno yang merupakan campuran antara bahsa melayu kuno dan bahasa sansakerta. Adapun nama-nama prasasti tersebut adalah:
1. kedukan bukit 683 M
2. talang tuwo 684 M
3. kota kapur 686 M
4. karang brahi 686 M
5. ganda suli 832 M
6. bogor 942 M
7. pagaruyung 1356 M
prasati kedukan bukit
 ditemukan di tepi sungai tatang di sumsel
 prasasti paling tua karena ditemukan pada tahun 683 M
prasasti talang tuwo
 bertuliskan mantra suci untuk keselamatan raja
 ditemukan tahun 684 M
 dibangun di atas perintah hyang sri jayanaca

prasasti kota kapur
 terletak di pulau bangsa
 isinya permohonan kepada sang kuasa untuk keselamatan raja sriwijaya
 isinya berupa agar menghukum pengkhianat pemberontak raja serta untuk keselamatan bagi orang yang setia,patuh, dan taat pada kerajaan sriwijaya
 ditemukan pada tahun 686 M
prasasti brahi
 terletak di pulau kambi
 ditemukan pada tahun 686 M
 isinya berupa agar menghukum pengkhianat pemberontak raja serta untuk keselamatan bagi orang yang setia,patuh, dan taat pada kerajaan sriwijaya
 isinya permohonan kepada sang kuasa untuk keselamatan raja sriwijaya
dari kumpulan prasati tersebut berasal dari kerajayaan sriwijaya maka dapat disimpulkan bahwa bahasa melayu kuno dan bahasa tersebut berperan sebagai lingua franca atau sebagai bahasa resmi kerajaan sriwijaya pada zamannya.
B. Catatan sejarah tentang informasi bahasa melayu
 Pada awal penyebaran agama Kristen
Pengembara-pengembara cina yang berkunjung ke kepulauan nusantara menjumpai adanya berbagai bahasa resmi yang mereka namai kw’en lun di asia tenggara. Salah satun di antara kw’en itu oleh I Tsing diindentifikasi di dalam chorncicle nya sebagai bahasa melayu
 Traktat London 1824
Traktat London adalah perjanjian London antara pemerintah inggris dengan pemerintah belanda merupakan tonggak sejarah penting dalam perkembangan bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia. Karena perjanjian tersebut menjadi dua periode yaitu periode sebelum traktat London dan periode setelah traktan London. adapun isinya adalah
I. Semenanjung melayu dan seingapura beserta pulau-pulau kecilnya menjadi kekuasaan pen\merintahan kolinial inggris.
II. Kepulaun nusantara (kepulauan sunda besar,pulau-pulau Sumatra,jawa, sebagian borneo, sulawesi, kepulauan suunda kecil, lombok,flores,sumbawa, sumba, sebagian timor dan lain-lain.

 Perkembangan bahasa melayu sebelum traktat London
Perkembangan bahasa melayu sebelum traktat London ini dapat di uaraikan dalam beberapa era, sub-era, dan peiode sebagai berikut
Era:
a) Era kerajaan sriwijaya abad 7M-11M
Sebagai kerajaan maritime, sriwijaya mempunyai letak strategis sehingga cepat mengalami masa kejayaan,dari factor letaknya yang strategislah para pedagang datang dan rata-rata saudagar yang datang berkomunikasi menggunakan bahasa melayu. Maka dari itulah bahasa melayu menjadi bahasa resmi kerajayan sriwijaya. Bukti lain dalam masa kejayaanya adalah pembentukan perguruan tinggi Buddha yang mahasiswanya berasal dari kawasan yang dikuasainya dengan berbahasa pengantar bahasa melayu.
b) Era kerajan-kerajaan melayu abad 12M-19M
Perkembangan bahasa melayu pada masa ini karena factor kerajaan sriwijaya yang mendominasi bahasa sansakerta dan dari kedatangan orang-orang eropa yang berkomunikasi dengan masyarakat sekitar pesisir menggunakan bahasa melayu sebagai lingua franca. Karena bahasa melayu menjadi perantara antara oenduduk sekitar dengan orang asing.
Sub era:
a) Sub era kerajaan melayu-bintan-tumasik abad 12M-13M
Pada masa kerajayan ini terjadi kerenggangan atau keraguan penggunaan bahasa melayu dengan bahasa melayu riau yang digunakan pada masa kerajayaan sriwijaya. Tapi hal tersebut hilang edengan sendirinya karena muncul bahasa melayu bintan-tumasik sebagai bahasa melayu pengantar. Karena pada dasarnya orang ber asumsi suatu bahasa kini merupakan perkembangan bahasa lampau.
b) Sub era kerajaan Riau abad 14M- 19 M
Pada masa kerajaan riau bahasa yang berkembang yaitu bahasa melayu riau. Hal ini beda dengan kerajaan sriwijaya yang di dominasi bahasa sansakerta sehingga bahasa yangb digunakan bahasa kerajaan sriwijay lebnih kuno atau lebih dikenal dengan bahasa melayu kuno. Pada masa sub era kerajan riau pembagian bahasa tersebut di bagi menjadi beberapa periode.
Periode:
a) Periode kerajaan malaka abad 14M-15M
Perkembangan bahasa periode kerjaan malaka dimulai karena adanya penyerangn dari kerajaan majapahit yang menyebabkan kerajan tumasik harus menyerah dan kekuasannya di pindah ke semenanjung malaka tetapi adat istiadat dan bahasanya tetap di pertahankan sehingga bahasa yang digunakan sehari hari adalah bahasa melayu riau
b) Periode kerajaan johor abad 16M-17M
Seperti nasib kerajaan sebelumya kerajaan malaka ditaklukkan oleh portugis, dan semua kegiatannya dipindah ke johor meski demikian bahasa melayu riau tetap dipertahankan tetapi adanya akulturasi dengan bahasa portugis, bahasa melayu riau mengalami dinamika shingga menjadi bahasa melayu johor. Pada masa ini perkembangan bahasa melayu johor berdampak positif karena memudahkan masuknya penyebaran agama islam oleh saudagar dar jazirah arab.
c) Periode kerajaan riau lingga abad 18M-19M
Perkembangan bahasa melayu ipada masa ini di mulai dari kebijakan raja dari slah satu kerajaan johor intuk memindahkan kekuasannya ke ulu riau, dan nama kerajaan ini berubah menjadi kerajaan riau lingga. Bahasa melayu riau semakin pesatdengan memiliki cirri khas ke riau annya bahasa melayu riaulah yang menciptakan cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia yang dicetuskan pada 28 oktober 1928 pada sumpah pemuda.
Era pemisahan tahun 1824:
Era pemisahan bahasa melayu menjadi 3 arah pasca traktan London yaitu:
a) Di Indonesia menjadi bahasa Indonesia
b) Di Malaysia menjadi bahasa Malaysia
c) Di Brunei menjadi bahasa melayu baku dan
d) Di singapura menjadi bahasa nasional

 Perkembanagan bahasa melayu setelah traktat London
Traktan London disepakati, bahasa melayu johor dan bahasa melayu riau semakin nyata, bahasa melayu johor yang notabene ada di bawah kekuasaan pemerintah colonial inggris digunakan dan berkembang di semenanjung Malaya dan singapura sementara bahasa melayu riau yang berada dibawah pemerintah colonial belanda digunakan dan berkembang di kawasan kepulaun nusantara. Sehingga para pedagang pribumi berlayar dan mengunjugi daerah-daerah menggunakan bahasa melayu riau dan hal inilah yang mebuat bahasa melayu riau berkembang pesat.
Beberapa peristiwa penting menyangkut perkembangan bahasa melayu riau dibawh pemerintahan kolinal belanda:
 Tahun 1865 pemerintah hindia belanda sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa belanda
 Tahun 1901 charles van ophouijsen menerbitkan buku yang berjudul logat melajoe yang berisi system ejaan bahasa melayu menggunakan huruf arab dan system ejaan huruf latin lebih sesuai degan bahasa melayu
 Tahun 1918 bahasa melayu sering digunakan dalm sidang rakyat,antara pemerintah hindia belanda dengan rakyat pribumi sehingga peningkatan bahasa melayu seamkin pesat.
 Tahun 1920 bahasa melayu dijadikan bahasa pengantar oleh buku balai pustaka dan para pejuang sehingga penyebaran bahasa melayu masuk ke desa-desa.
 Tahun 1928 bahasa melayu menjadi bahasa persatuan peserta kongres sumpah pemuda
 Pada tahun 1933 bahasa melayu digunakan oleh para seolompok pengarang dari pujangga baru yang menerbitkan buku dan majalah.
 Pada tahun 1938 kongres di solo meletakkan dasar-dasar tentang pemakaian istilah bahasa Indonesia tanpa menggunakan bahasa melayu lagi
 Pada tahun 1942-1945 bangsa Indonesia di bawah kekuasan jepang semua jenjang pendidikan harus menggunakan bahasa melayu.
 Pada 17 agustus 1945 proklamasi kemerdekaan republic Indonesia di umumkan ke seantero dunia menggunakan bahasa Indonesia
 Tahun 1972 diadakannya persetujuan kebudayaan antara indonbesia dengan Malaysia sehingga terbentuklah majelis bahasa Indonesia dan Malaysia (MABIM)
 Pada 16 agustus 1972 di umumkan pemberlakuan ejaan bahasa Indonesia yang di sempurnakan (EYD)
 30 agustus 1975 di umumkan pemberlakuan tata cara pembentukan istilah di Indonesia dan Malaysia.
 Kongres-kongres bahasa indonesia yang diadakan secara teratur sehingga memperkuat pengguanaan bahasa Indonesia di negri ini.
Fenomena-fenomena yang terjadi menunjukkan bahasa melayu yang digunakan di Indonesia,Malaysia,singapura,brunaitetap berkembang dan digunakan sebagai sarana komunikasi secara efektif. Bahkan secara de facto telah berperan sebagai bahasa komunikasi di kawasan asia tenggara.




peradaban sungai nil

Pengaruh Letak Startegis Sungai Nil Terhadap Sistem Politik
Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas-komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen. Dari desa-desa kecil berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun 3400 SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan tersebut menjadi satu kerjaan Mesir yang besar.
Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara mutlak. Firaun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa Osiris. Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer maupun agama.
Sebagai penguasa, Firaun mengklaim atas seluruh tanah kerajaan. Rakyat yang tinggal di wilayah kerajaan harus membayar pajak. Untuk keperluan tersebut Firaun memerintahkan untuk sensus penduduk, tanah dan binatang ternak. Ia membuat undang-undang dan karena itu menguasai pengadilan. Sebagai penguasa militer Firaun berperan sebagai panglima perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya untuk membangun kanal-kanal dan jalan raya.
Untuk menjalankan pemerintahannya Firaun mengangkat para pejabat yang pada umumnya berasal dari golongan bangsawan. Ada pejabat gubernur yang memerintah propinsi, panglima ketentaraan, hakim di pengadilan dan pendeta untuk melaksanakan upacara keagamaan. Salah satu jabatan penting adalah Wazir atau Perdana Menteri yang umumnya dijabat oleh putra mahkota.
Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah oleh 30 dinasti yang berbeda yang terdiri dari tiga zaman yaitu Kerajaan Mesir Tua yang berpusat di Memphis, Kerajaan Tengah di Awaris dan Mesir Baru di Thebe.
Secara garis besar keadaan pemerintahan raja-raja Mesir adalah sebagai berikut
1.Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)
Lahirnya kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Sebagai pemersatu ia digelari Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota kembar.
Kerajaan Mesir Tua disebut zaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser.
Piramida di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.
Runtuhnya Mesir Tua disebabkan karena sejak tahun 2500 SM pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke Mesir. Para bangsawan banyak yang melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri. Akhirnya terjadilah perpecahan antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu.
2. Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM)
Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir. Tindakannya antara lain membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syria dan pulau Kreta. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia). Sejak tahun 1800 SM kerajaan Mesir Tengah diserbu dan ditaklukkan oleh bangsa Hyksos.
3.Kerajaan Mesir Baru (1570 - 1075 SM)
Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki zaman kerajaan baru atau zaman imperium. Disebut zaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut wilayah/daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.
Raja-raja yang memerintah zaman Mesir Baru antara lain:
Ahmosis I. Ia berhasil mengusir bangsa Hyksos dari Mesir sehingga berkuasalah dinasti ke 18, ke 19 dan ke 20.
Thutmosis I. Pada masa pemerintahannya Mesir berhasil menguasai Mesopotamia yang subur.
Thutmosis III. Merupakan raja terbesar di Mesir. Ia memerintah bersama istrinya Hatshepsut. Batas wilayah kekuasaannya di timur sampai Syria, di selatan sampai Nubia, di barat sampai Lybia dan di utara sampai pulau Kreta dan Sicilia. Karena tindakannya tersebut ia digelari “Napoleon dari Mesir”. Thutmosis III juga dikenal karena memerintahkan pembangunan Kuil Karnak dan Luxor.
Amen Hotep IV. Kaisar ini dikenal seorang raja yang pertama kali memperkenalkan kepercayaan yang bersifat monotheis kepada rakyat Mesir kuno yaitu hanya menyembah dewa Aton (dewa matahari) yang merupakan roh dan tidak berbentuk. Ia juga menyatakan sebagai manusia biasa dan bukan dewa.
Ramses II. Ramses II dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan Kuil serta makamnya di Abusimbel. Ia juga pernah memerintahkan penggalian sebuah terusan yang menghubungkan daerah sungai Nil dengan Laut Merah namun belum berhasil.
Masa Ramses II diperkirakan sezaman dengan kehidupan nabi Musa.
Setelah pemerintahan Ramses II kekuasaan di Mesir mengalami kemunduran. Mesir ditaklukkan Assyria pada tahun 670 SM dan pada tahun 525 SM Mesir menjadi bagian imperium Persia. Setelah Persia, Mesir dikuasai oleh Iskandar Zulkarnaen dan para penggantinya dari Yunani dengan dinasti terakhir Ptolemeus. Salah satu keturunan dinasti Ptolemeus adalah Ratu Cleopatra dan sejak tahun 27 SM Mesir menjadi wilayah Romawi.

2.2 Sistem Kepercayaan Yang Di Anut Masyrakat Mesir Kuno
Masyarakat Mesir mengenal pemujaan terhadap dewa-dewa. Ada dewa yang bersifat nasional yaitu Ra (Dewa Matahari), Amon (Dewa Bulan) kemudian menjadi Amon Ra.
Sebagai lambang pemujaan kepada Ra didirikan obelisk yaitu tiang batu yang ujungnya runcing. Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian. Untuk pemujaan terhadap dewa Amon Ra dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada masa Raja Thutmosis III.
Selain dewa nasional maka ada dewa-dewa lokal yang dipuja pada daerah-daerah tertentu seperti Dewa Osiris yaitu hakim alam baka, Dewi Isis yaitu dewi kecantikan isteri Osiris, Dewa Aris sebagai dewa kesuburan dan dewa Anubis yaitu dewa kematian.
Wujud kepercayaan yang berkembang di Mesir berdasarkan pemahaman sebagai berikut:
Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak berdaya dalam menaklukkan alam.
Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti dewa Anubis atau yang memberi sumber kehidupan.
Jadi dengan taat menyembah pada dewa masyarakat lembah sungai Nil mengharap jangan menjadi sasaran maut.
Kepercayaan yang kedua berkaitan dengan pengawetan jenazah yang disebut mummi. Dasarnya membuat mummi adalah bahwa manusia tidak dapat menghindari dari kehendak dewa maut. Manusia ingin tetap hidup abadi. Agar roh tetap hidup maka jasad sebagai lambang roh harus tetap utuh.

2.3 Pengaruh Peradaban Sungai Nil Terhadap Ilmu Pengetahuan Dan Tekhnologi
Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut Hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan benda-benda. Setiap lambang memiliki makna. Tulisan Hieroglyph berkembang menjadi lebih sederhana kemudian dikenal dengan tulisan hieratik dan demotis. Tulisan hieratik atau tulisan suci dipergunakan oleh para pendeta. Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk urusan keduniawian misalnya jual beli.
Huruf-huruf Mesir itu semula menimbulkan teka-teki karena tidak diketahui maknanya. Secara kebetulan pada waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu anggota pasukannya menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta.
Batu itu kemudian dikenal dengan batu Rosetta memuat inskripsi dalam tiga bahasa. Pada tahun 1822 J.F. Champollion telah menemukan arti dari isi tulisan batu Rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan yang digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan Yunani.
Dengan terbacanya isi batu Rosetta terbukalah tabir mengenai pengetahuan Mesir kuno (Egyptologi) yang Anda kenal sampai sekarang.
Selain di batu, tulisan Hieroglyph juga ditemukan di kertas yang terbuat dari batang Papirus.
Dokumen Papirus sudah digunakan sejak dinasti yang pertama. Cara membuat kertas dari gelagah papirus adalah dengan memotongnya. Kemudian kulitnya dikupas dan intinya diiris/disayat tipis-tipis.

2.4 Sistem Kalender Yang Digunakan Ketika Peradaban Sungai Nil Dan Kerajaan Mesir Kuno
Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran) bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365 hari yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang disebut Tahun Syamsiah (sistem Solar).
Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian diadopsi (diambil alih) oleh bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem lunar (peredaran bulan) menjadi tarik Hijriah.

2.5 Seni Bangunan Pada Kerajaan Mesir Kuno
Dari peninggalan bangunan-bangunan yang masih bisa disaksikan sampai sekarang menunjukkan bahwa bangsa Mesir telah memiliki kemampuan yang menonjol di bidang matematika, geometri dan arsitektur.
Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat kaitannya dengan kehidupan keagamaan.
Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun. Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep. Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah tanah, pekarangan dan kuil kecil di bagian luarnya.
Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi dengan hiasan yang indah. Di bagian dalam terdapat lorong-lorong, lubang angin dan ruang jenazah raja. Di depan piramida terdapat spinx yaitu patung singa berkepala manusia. Fungsi spinx adalah penjaga piramida.
Piramida terbesar adalah makam raja Cheops, yang tingginya mencapai 137 meter di Gizeh. Selain Cheops, di Gizeh juga terdapat piramida Chefren dan Menkaure. Di Sakarah terdapat piramida firaun Joser. Selain piramida apakah ada tempat pemakaman yang lain di Mesir? Berdasarkan penggalian di daerah El Badari ditemukan pemakaman yang disebut Hockerbestattung (Hocker artinya jongkok dan bestattung artinya pemakaman) karena orang yang meninggal dimasukkan dengan cara didudukkan menjongkok. Ada pula pemakaman yang disebut mastaba untuk golongan bangsawan.
Bangunan kedua adalah kuil yang berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Kuil terbesar dan terindah adalah Kuil Karnak untuk pemujaan Dewa Amon Ra.
Kuil Karnak panjangnya ±433 m (1300 kaki), tiang-tiangnya setinggi 23,5 m dengan diameter ±6,6 m (20 kaki). Tembok, tiang dan pintu gerbang dipenuhi dengan lukisan dan tulisan yang menceritakan pemerintahan raja.

Selasa, 12 Mei 2009

SINOPSIS CERITA RAKYAT MADURA


BABAD SONGENEP
Oleh:sumitro
Semester:IIIe STKIP PGRI SUMENEP


Bebetegga:

• Pangeran Sidinglanggar : Totor sapanan alos, ben sangat abekteh dhe’ ka oreng seppona. Tarotama dhe’ ka Ramana epon.
• Ramana : Adil , bijaksana, wibawa tor mandang bulu.

Komentar:

• Pangeran Sidinglanggar : Salaen totor sapa epon alos, gaduan tatakrama se sae, Pangeran Sidinglanggar jugen sanget abekte dhe’ ka oreng seppo epon serta Pangeran tak peggha’ arebbhen .
• Rama : Bijaksana edelem ngala’ kapotosan sa engga pas adhebu dhe’ ka Potrana sopaja nyare Potre len se bisa madaddi panglepor atena .

“BANGSACARA”

Bebetegga:


 Bangsacara : Sa gus bagusse manossa paste bede kalerona bunten tak begus terros tor tak jube’ terros.
 Ragappatme : Maskepon Raga Patme perna esake’e atena sareng Bangsa Cara , namong Raga Patme tetep nyapora dhe’ kasala’an epon Bangsa Cara . Maske bede rasa peggel ben gimeng eatena Raga Patme.

“ VILLA SERUNI “

Bebetegga :

 Har : Gampang terpengaroh kalaben rayuan epon bebini’.
 Sum : Tebbir, otabe senneng agudha oreng se ampon a keluarga.

KOMENTAR :

 Har : Ka’ dinto tamaso’ oreng se ta’ koat iman epon.sa engga loppa dhe’ ka atoran agamana.
 Sum : Maske epon tebbir, nanging Sum ka’ dinto sangat koat pendirian epon, saengga Sum ta’ gampang aberengngaghi ka hormatanna.

“ NAK- ANA’AN TEMON “

Bebetgga :

 Sumantri : Anak sekorang ajer dhe’ ka oreng seppona saengga bengal nglakoni Zina sareng reng seppo epo.
 Ebuna Sumantri : Loppa dhe’ atoran agamana, sa engga abe’na ta’ aspangrasa je’ se ekaphereng a Zina potrana dibi’.

A . KERATA BASA
1. Langker : Buwana lang – malang dhaunna kerker
2. kona : Pengko parana
3. sapedhe : Ro materro jak-ngajak

B . RORA BASA

1. Ngandhel biddhang jai : Ngandhel aeng se eberri’ gula ben jai parlo ka gebei biddhanga jei.
2. Moger geddheng : Moger Bungkana Geddhang ka angguy ekala’ buena.
3. Aguring Kocor : aguring teppong ben gula sela epdaddhi adhunan parlo ekagabai kocor.
4. Ngocek Palappa : Ngocek Beng Pote, Komere, sa’ang ben sa cem macem, parlo nka gabai palappa.
C . SALOKA

1. Namen cabbi molong cabbi : Chube’ Becce’na setting oreng gu mantong dhari lalakona dhibi’.
2. Oreng sala tako’ ka jeng bejenganna : Mon oreng andhi’ sala, salamjangnga aromasa kobeter.
3. Mon sogi pasoga’ : Mon bennya’ dunnyana ajje’ manispa.

4. Nuda ngara potos : Hokom Nagara ta’ kennig tandhingi.

Bangsalan Tegges Panebbus
A Kaloang kene’ Babburu Ru-kaburu
B Jamu Pagar Pas-Pasan Pas-Eppasan
C Andhurin raja Nangka Nyngka
D Perreng malang e Songai TetE Ngastete/Tengate

OKARA :

a. Mon lalakon je’ Kalowang kene’ rukaburu ta’ etemmo pattuna
b. Nyara dhe’er aeng areng sarenf ka’ dhinto jamo pagar pas-eppasan sobung pole.
c. Manossa ta’ olle Andurian Raja , je’ duli nyangka oreng se nebenne.
d. Senga’ cong ! Nompa’ Sapena tengate polana Perreng malang e Songai.



penulis


sumitro








































the virgin cinta terlarang

Kau kan slalu tersimpan di Hatiku

Meski ragamu tak dapat ku miliki

Jiwaku ‘kan slalu bersamamu

Meski kau tercipta bukan untukku


Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi

Hanya untuk bersamanya

Ku mencintainya sungguh mencintainya


Rasa ini sungguh tak wajar

Namun ku ingin tetap bersama dia

Untuk selamanya


Mengapa cinta ini terlarang

Saat ku yakini kaulah milikku

Mengapa cinta kita tak bisa bersatu

Saat ku yakin tak ada cinta selain dirimu



Koleksi The Virgin yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu The Virgin - Cinta Terlarang
Gambar Artis Indonesia

chort lagu tak ada yang abadi


Tak ada yang abadi

Intro: Am Em Am
Em F Am G

(*)

Am Em Am
Takkan selamanya
Em F Am G
tanganku mendekapmu
Am Em Am
Takkan selamanya
Em F Am G
raga ini menjagamu

Am Em F G
Seperti alunan detak jantungku
Am G F G
Tak bertahan melawan waktu
Am Em F G
Semua keindahan yang memudar
Am G F G
Atau cinta yang telah hilang

Reff:
Am Em Am F
Tak ada yang abadi
Am Em F C
Tak ada yang abadi
Am Em F Am
Tak ada yang abadi
Am Em G F
Tak ada yang abadi

Am Em Am
Em F Am G 2X

Dm
ooo
F Dm
Biarkan aku bernafas.... sejenak
Dm Am - E
Sebelum hilang

Back to (*)

Am Em
Jiwa yang lama
F G
segera pergi
Am G F G
bersiaplah para pengganti

Back to Reff 2X



Song : Begitu Indah

Artist : Padi



Intro : F Dm (3x)

F
Bila cinta... menggugah rasa

Dm
Begitu indah... mengukir hatiku

Bb
Menyentuh jiwaku...

F
Hapuskan semua gelisah

F
Duhai cintaku... duhai pujaanku

Dm
Datang padaku... dekat disampingku

Bb F
Ku ingin hidupku selalu dalam pelukannya


Reff :

C Bb
Terang saja... aku menantinya

C Bb
Terang saja... aku mendambanya

C Bb
Terang saja... aku merindunya

C Bb F
Karena dia... karena dia... begitu indah